1. Definisi
XML (eXtended Markup Language) adalah bahasa markup yang digunakan untuk menyimpan data (tidak ada program) dan tidak tergantung dengan tools tertentu (seperti editor, dbms, compiler, dsb).
XML adalah merupakan suatu bahasa Markup. Markup yaitu bahasa yang berisikan kode-kode berupa tanda-tanda tertentu dengan aturan tertentu untuk memformat dokumen teks dengan tag sendiri agar dapat dimengerti.
XML ditujukan untuk pertukaran dokumen via web.
XML berbentuk file teks > Cross platform, indepedenden terhadap software dan hardware.
2. Isi XML
4. Keuntungan XML
5. Kerugian XML
Pengulangan tag > tidak efisien, ukuran membengkak.
6. Aturan dallam XML
<child>
<subchild>.....</subchild>
</child>
</root>
<catatan oleh = “ Jum’at ” >
<catatan oleh = ‘ Budi “si cepat” Martami ‘>
7. Element dan Atribut
<pengirim>yudi</pengirim>
</surat>
Atau
<surat>
<tanggal> 2/2/2005 </tanggal>
<pengirim> Yudi </pengirim>
</surat>
8. XML Parsel
Referensi :
Hand Out Sistem Basis Data XML oleh Yudi Wibisono, MT
http://justizzah.blogspot.co.id/2013/05/sistem-basis-data-concurency-transaksi.html
XML (eXtended Markup Language) adalah bahasa markup yang digunakan untuk menyimpan data (tidak ada program) dan tidak tergantung dengan tools tertentu (seperti editor, dbms, compiler, dsb).
XML adalah merupakan suatu bahasa Markup. Markup yaitu bahasa yang berisikan kode-kode berupa tanda-tanda tertentu dengan aturan tertentu untuk memformat dokumen teks dengan tag sendiri agar dapat dimengerti.
XML ditujukan untuk pertukaran dokumen via web.
XML berbentuk file teks > Cross platform, indepedenden terhadap software dan hardware.
2. Isi XML
- Tag: <nama> budi </nama>
– Tag didefinisikan sendiri.
- Tag dapat mempunyai atribut
– daftar_mahasiswa jumlah=“30”> … </daftar_mahasiswa>
- Struktur > hirarki (tag dalam tag)
– <mahasiswa><nama> budi </nama></mahasiswa>
3. XML dan HTML- Persamaan dengan HTML
– Sama-sama markup language
- Perbedaan dengan HTML
– Semantik HTML telah didefinisikan. Contoh: <b> untuk bold
– XML lebih ketat aturannya. Contoh: setiap tag harus ada penutupnya (<tag> …. </tag>)
– XML case sensitive
4. Keuntungan XML
- Self Documenting > dengan melihat tag, dapat diketahui isi dokumen.
- Dapat dibaca software dan manusia.
- Fleksibel
- Dapat dikembangkan tanpa melanggar format lama.
- Contoh: pada <pengarang>, tambah tag <telepon>, maka XML yang lama tetap dapat dibaca.
- Hirarkis > dapat merepresentasikan data kompleks
- Independen terhadap bahasa pemrograman, OS
5. Kerugian XML
Pengulangan tag > tidak efisien, ukuran membengkak.
6. Aturan dallam XML
- Setiap tag harus ada penutupnya.
- Penamaan Tag
- case sensitive. <nama> tidak sama dengan <Nama>.
- Tidak diawali dengan angka
- Tidak mengandung spasi
- Hindari ‘-’ dan ‘.’
- Urutan hirarki harus benar.
Contoh yang salah:
<mahasiswa> <nama> yudi </mahasiswa></nama>
- Setiap XML harus mengandung root (akar)
<child>
<subchild>.....</subchild>
</child>
</root>
- Setiap atribut harus dalam tanda petik. Contoh:
<catatan oleh = “ Jum’at ” >
<catatan oleh = ‘ Budi “si cepat” Martami ‘>
- Komentar dalam XML:
7. Element dan Atribut
- Elemen: tag, isi, sampai tag penutup.
- atribut vs elemen, mana yang lebih baik?
<pengirim>yudi</pengirim>
</surat>
Atau
<surat>
<tanggal> 2/2/2005 </tanggal>
<pengirim> Yudi </pengirim>
</surat>
8. XML Parsel
- Parser > program untuk “membaca” dokumen XML
- Dua cara:
- Tree based, isi XML dipindahkan ke memori terlebih dulu > DOM (Document Object Model).
- Event based > tidak dipindahkan ke memori. Fungsi callback dipanggil setiap menemui element. > SAX (Simple API XML)
Referensi :
Hand Out Sistem Basis Data XML oleh Yudi Wibisono, MT
http://justizzah.blogspot.co.id/2013/05/sistem-basis-data-concurency-transaksi.html
No comments:
Post a Comment